08-02-2019 Pasti sudah tidak asing dengan Perayaan Tahun Baru Imlek atau dikenal dengan Perayaan Sincia?. Pergantian tahun dalam kalender China sering kali menjadi momentum yang paling ditunggu-tunggu oleh sebagian besar orang. Berbicara tentang tahun baru Imlek atau tahun baru china juga menjadi saat yang ditunggu oleh masyarakat Tionghoa. Kata "Imlek"sendiri bukanlah nama dari perayaan tahun baru Tiongkok yang sebenarnya. Kata ini diambil dari Bahasa Hokien dan hanya diketahui dan digunakan oleh orang Indonesia. Di luar, perayaan ini lebih dikenal dengan nama Chinese New Year untuk orang-orang barat, sedangkan orang Tiongkok menamainya "Guo Nian" atau "Xin Jia" yang artinya lewati bulan atau bulan baru.
Hari raya Imlek atau Perayaan Tahun Baru Sincia sendiri telah ada sejak 4000 tahun yang lalu dan seiring dengan berkembangnya zaman maka terbentuklah beberapa tradisi-tradisi yang akhirnya menjadi tradisi turun menurun dan wajib dijalani dalam setiap perayaan Imlek atau Tahun Baru Sincia. Lalu apa saja tradisi-tradisi unik yang ada saat perayaan Imlek berlangsung? Yuk kita simak, Berikut tradisi-tradisi unik saat Hari raya Imlek:
1. Bersih-bersih Rumah Sebelum Perayaan Imlek
Dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa membersihkan rumah berarti membuang segala keburukan yang menghalangi datangnya keberuntungan. Tradisi bersih-bersih ini biasanya dilakukan oleh masyarakat Tionghoa satu hari menjelang Imlek, karena dipercaya jika membersihkan rumah pada saat Imlek akan membuang keberuntungan di tahun tersebut.
2. Dekorasi Rumah Pada Hari Perayaan Imlek
Selain dibersihkan, mendekorasi rumah juga menjadi hal yang dilakukan menjelang Imlek. Pintu dan jendela di cat ulang, serta ditempeli kertas yang bertuliskan kalimat atau kata-kata baik. Di mana sebagian besar dekorasi yang digunakan berwarna merah, yang bagi masyarakat Tionghoa melambangkan sesuatu yang sejahtera dan kuat, serta membawa keberuntungan.
3. Serba Warna Merah di Hari Perayaan Imlek
Salah satu ciri khas dalam setiap perayaan Imlek adalah penggunaan warna merah di segala tempat. Warna merah melambangkan sesuatu yang kuat, sejahtera, dan membawa hoki. Tidak hanya itu warna merah juga dipercaya dapat mengusir Nian atau sejenis makhluk buas yang hidup di dasar laut atau gunung yang keluar saat musim semi atau saat tahun baru Imlek. Nian sendiri dipercaya datang untuk mengganggu manusia terutama anak kecil. Itulah kenapa masyarakat Tionghoa menghias rumah, dan menggunakan pakaian, serta aksesoris berwarna merah pada saat Imlek.
4. Hidangan Khas Perayaan Tahun Baru Imlek
Hari raya apapun akan terasa kurang lengkap rasanya jika tidak disajikan makanan wajib saat hari perayaan tersebut. Sama seperti halnya saat perayaan Imlek, hidangan khas Imlek seperti kue keranjang, dan jeruk menjadi makanan wajib yang ada saat Imlek. Bagi masyarakat Tionghoa, makanan yang disajikan saat perayaan tersebut berlangsung minimal terdiri dari 12 jenis makanan yang melambangkan 12 macam shio dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa. Selain melambangkan shio, masing-masing makanan tersebut juga memiliki makna tersendiri. Misalnya, ayam utuh yang melambangkan kemakmuran keluarga, mie panjang yang melambangkan panjang umur yang cara menyantapnya tidak boleh dipotong atau kue lapis legit yang mengartikan rezeki yang berlapis-lapis.
5. Pantang Makanan Bubur
Jika kue keranjang dan jeruk menjadi makanan paling khas saat hari perayaan Imlek, lain halnya dengan bubur. Bubur menjadi makanan yang pantang disajikan ketika hari perayaan Imlek. Bubur dianggap sebagai simbol kemiskinan. Semoga Infornasinya bermanfaat yaaa :)
Untuk Info lebih lanjut mengenai pembelajaran bahasa China dapat menghubungi :
Admin : +6285266840608
Admin : +6285266101952
WEB : www.Bamboocyberschool.com
Instagram : Bamboocyberschool
Facebook : Bamboocyberschool
Comentarios