Studio milik perancang busana Chu Yan memajang beberapa set gaun tradisional China, yang salah satunya ditampilkan pada perhelatan Olimpiade Musim Dingin Beijing.
Chu terkenal dengan karyanya yang mengkreasikan ulang busana tradisional China dan menambahkan sentuhan modern ke dalam elemen-elemen kuno. Wanita tersebut juga mengajar di Institut Teknologi Mode Beijing dan mengelola studionya sendiri.
Memadukan “Bao Xiang Hua”, sebuah motif floral campuran yang dulu banyak ditemukan pada keramik-keramik kuno. Dengan gambar kepingan salju, Chu menggarap desain busana untuk upacara penyerahan medali di Olimpiade Musim Dingin Beijing, ajang internasional yang dia yakini dapat "menunjukkan estetika modern China kepada dunia."
"Saat masih berusia 12 tahun, saya sangat suka membaca artikel fesyen di majalah dan menetapkan cita-cita saya menjadi perancang busana," tuturnya.
Setelah mempelajari fesyen secara ekstensif dari berbagai negara, dia pun merasakan ketertarikan besar terhadap busana tradisional China.
Karier Chu kemudian berkembang pesat dalam satu dekade terakhir, memanfaatkan lonjakan popularitas produk dan merek domestik yang memadukan gaya dan budaya tradisional China, sebuah tren yang dikenal dengan istilah "guochao" atau China Chic, tampilan chic ala China.
"Generasi baru perancang busana seharusnya memiliki target tinggi, tidak sekadar menunjukkan kecantikan China kepada dunia, tetapi juga menjadi pemimpin dalam dunia fesyen global," ujarnya.
Perubahan ke Arah yang Lebih Baik
Seorang wisatawan yang mengenakan Hanfu, salah satu busana tradisional China, berpose untuk difoto dengan latar belakang lampion Festival Pertengahan Musim Gugur di Shanghai, China timur, pada 28 Agustus 2022. (Xinhua/Chen Fei)
Satu dekade telah berlalu dan banyak hal telah berubah dalam gaya berbusana warga China. Toko-toko yang menjual pakaian adibusana atau high couture tidak kekurangan pembeli yang royal. Hanfu, salah satu jenis busana tradisional, kini masuk dalam daftar busana glamor sepanjang yang sudah lama bersama setelan Tang dan gaun Qipao.
Data dari iiMedia Research menunjukkan penjualan Hanfu meningkat dari 190 juta yuan (1 yuan = Rp2.138) pada 2015 menjadi 6,36 miliar yuan pada 2020, berkat tren yang didorong oleh para influencer media sosial dan pembuat konten siaran langsung daring (live streaming) yang mengenakan busana tersebut dan terlihat seolah-olah keluar dari set drama sejarah.
"Yang terlihat saat ini adalah sebuah kebangkitan modern yang sedang berkembang di tanah yang kaya akan kebudayaan tradisional China. Industri garmen tentu akan menyaksikan semakin banyak kreasi jenius dan orisinal," kata Wang Wensheng, Wakil Direktur Asosiasi Tekstil dan Garmen Beijing.
Comments