24-01-2019 Korea Selatan merupakan salah satu negara yang terletak di kawasan Asia Timur. Seperti kebanyakan negara di kawasan Asia Timur lainnya, kini Korea Selatan juga sudah mengembangkan berbagai daerah agar dapat menjadi salah satu destinasi wisata bagi wisatawan mancanegara. Apalagi setelah mereka mengenal tentang kebudayaan sehari-hari masyarakat Korea Selatan. Setiap suatu negera tentunya pasti terdapat tradisi dan budaya unik yang menarik para wisatawan untuk berkunjung serta melancong ke negara tersebut. Korea Selatan mempunyai ketertarikan tersendiri akan tradisi dan budaya yang khas untuk memikat wisatawan dari luar untuk melancong serta mengunjungi ke negeri gingseng ini. Berikut Keunikan Tradisi Dan Budaya Khas Negeri Ginseng Korea Selatan yang menarik untuk disimak.
1. Makan Gurita Hidup-hidup (Nakji)
Masyarakat Korea menyebut dengan istilah Nakji. Gurita hidup akan dipotong secara kecil dan disajikan dalam bentuk yang sudah dipotong-potong dan ditaburi dengan biji wijen, biasanya tentakel-tentakel dari gurita tersebut masih bergerak-gerak. Cara makan yang sangat khas dari warga Korea saat menyantap hidangan ini adalah dengan menyeruputnya.
2. Public Sauna Unik
Korea Selatan memiliki tempat pemandian umum dan sauna yang buka 24 jam dan memunyai area cukup untuk tidur. Sehingga banyak orang Korea yang apabila terlalu malam dan tidak dapat jadwal transportasi publik di malam hari, mereka akan mencari tempat tidur semacam ini. Mereka menyebutnya sebagai Jjimjilbangs. Tempat seperti ini juga menyediakan berbagai macam snacks, ramen, dan minuman khasnya, yaitu Shikhye (ice cold sweet rice drink).
3. Jajan Street-Food Jam 04 Pagi
Karena orang korea kerap hang-out hingga dini hari, mereka pun menjadi lapar. Adalah jajanan di pinggir jalan jadi tujuan mereka. Jajanan pinggir jalan di Korea Selatan biasanya dijual di mobil-mobil terbuka dan mereka menyediakan meja dan kursi atau dijual di tenda-tenda. Makanan yang dijual juga cukup mengguggah selera, seperti panekuk daun bawang (Pajeon), Tempura, Kimbap, atau Tteokbokki.
4. Anniversary Setiap 100 Hari
Pasangan muda di Korea selalu merayakan hari jadian mereka setiap 100 hari sekali. Untuk menunjukkan pada orang-orang kalau mereka adalah sepasang kekasih, biasanya mereka mengenakan atribut yang sama, entah itu couple tee, sepatu yang sama, atau mungkin sweater yang serupa. Saat merayakan anniversary, mereka biasanya memberikan hadiah ke pasangan mereka. Membuat atau membeli kue yang dilengkapi dengan lilin yang menunjukkan jumlah hari jadian mereka juga biasa jadi tradisi pasangan-pasangan muda di Korea.
5. Festival Lumpur
Di negeri Ginseng tersebut, main lumpur sudah menjadi tradisi. Bahkan, banyak tempat yang punya lahan lumpur besar. Masyarakat di sana percaya bahwa lumpur memang bagus untuk kulit. Tidak mengherankan jadinya, orang-orang di sana membikin festival untuk memeriahkannya. Festival yang dibikin oleh perusahaan komestik lokal. Boryeong Mud Festival. Sejak 1998 sudah dikenal dan menjadi daya tarik wisata. Festival ini diadakan selama dua minggu pada bulan Juli.
6. Budaya Perkawinan
Kebudayaan garis keluarga di Korea adalah berdasarkan atas sistem Patrilinial. Pria memegang peranan penting dalam kesejahteraan keluarga dan diwajibkan untuk bekerja. Budaya perkawinan Korea juga sangat menghormati kesetiaan. Para janda, jika suami mereka mati muda, tidak dizinkan menikah lagi dan harus mengabdikan hidupnya untuk melayani orang tua dari suaminya. Begitu juga yang terjadi pada seorang duda yang harus melayani orang tua dari istrinya walaupun istrinya\ tersebut mati muda.
7. Budaya Makanan
Di setiap sesi makan, ketidakb eradaan kimchi akan memberikan kesan tidak lengkap. Kimchi adalah suatu makanan yang biasanya merupakan sayuran yang rendah kalori dengan kadar serat yang tinggi (misalnya bawang, kacang panjang, selada, dan lain-lain) yang dimasak sedemikian rupa dengan bumbu dan rempah-rempah sehingga menghasilkan rasa yang unik dan biasanya pedas. Hal yang membuat kimchi menjadi makanan yang spesial ada banyak faktornya. Asal mula kimchi pada awalnya dibuat oleh permaisuri dari Raja Sejong sebagai hidangan untuk perayaan Sesi.
8. Adat Istiadat, Kesenian Dan Bahasa Korea
Ada sebuah tradisi / kebiasaan yang cukup terkenal di Korea. Tradisi ini dinamakan “Sesi Custom”. Tradisi sesi dilaksanakan sekali setiap tahun. Sesi adalah sebuah tradisi untuk mengakselerasikan ritme dari sebuah lingkaran kehidupan tahunan sehingga seseorang dapat lebih maju di lingkaran kehidupan tahun berikutnya. Jeongak Korean Music Musik di Korea Selatan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu musik Jeongak dan musik Minsogak. Musik jeongak atau yang biasa disebut musik istana adalah musik yang dahulu hanya dimainkan atau dipentaskan oleh masyarakat kelas atas. Sedangkan musik minsogak adalah musik yang biasa dimainkan oleh kebanyakan rakyat Korea dan tidak memandang siapa yang memainkannya.
Tarian tradisional yang cukup terkenal di Korea antara lain cheoyongmu (tarian topeng), hakchum (tarian perang), dan chunaengjeon (tarian musim semi) yang ditarikan sebagai tanda terima kasih kepada dewa Irwolseongsin dan dewa Sancheonsin atas panen yang berhasil. Rumah tradisional Korea disebut Hanok. Hanok biasanya terdiri dari bagian dalam (anchae), bagian untuk pria (sarangchae), ruang belajar (sarangbang), dan ruang pelayan (haengrangbang). Masyarakat tradisonal Korea memilih tempat tinggal berdasarkan geomansi.
Bahasa yang digunakan di Korea adalah bahasa Korea. Penulisan bahasa Korea dinamakan Hangul. Hangul diciptakan oleh Raja Sejong pada abad ke 15. Hangul terdiri dari 10 huruf vokal dan 14 konsonan yang bisa dikombinasikan menjadi banyak sekali huruf-huruf dalam bahasa Korea. Hangeul sangat mudah dibaca dan dipelajari. Hangeul juga dianggap sebagai bahasa tulisan yang paling sistematik dan scientific di dunia.
Untuk Info lebih lanjut mengenai pembelajaran bahasa Korea dapat menghubungi :
Admin : +6285266840608
Admin : +6285266101952
WEB : www.Bamboocyberschool.com
Instagram : Bamboocyberschool
Facebook : Bamboocyberschool
Comentarios