05-03-2019 Saat berwisata di negeri orang, sebisa mungkin kita harus mengikuti peraturan yang berlaku, tidak terkecuali etika makan. Semakin banyak orang Indonesia yang ke Jepang, tidak ada salahnya untuk belajar etika makan yang berlaku. Orang Jepang ternyata memiliki etika makan yang cukup unik. Belajar etika makan di Jepang tidak hanya penting saat makan di Jepang, tetapi juga dapat menjalin komunikasi yang baik saat bersantap dengan orang jepang. Di Jepang sebagai negara yang menjunjung tinggi sopan santun, hanya dengan sikap dan etika makan yang kurang baik saja, kadang-kadang bisa langsung dikucilkan. Berikut akan dibahas dasar etika makan di Jepang.
Pada saat Makan
Pada masakan Jepang, mengangkat mangkuk nasi atau mangkuk sup pada saat makan adalah etika yang benar. Perlu diperhatikan bahwa makan dengan meletakkannya, akan membuat sikap badan menjadi tidak baik. Di Jepang, makan dengan menempelkan siku juga adalah hal yang tidak sopan. Oleh karena itu, senyaman apa pun itu, hindarilah sebisa mungkin yaaa. Hindari mengangkat makanan lebih dari mulut karena dianggap tidak sopan di Jepang. Jika tidak yakin mau makan lauk yang mana terlebih dahulu, jangan pernah "menoel" auk dengan sumpit. Juga jangan memaju-mundurkan sumpit di depan makanan. Di Jepang keraguan mengambil ini disebut mayoibashi alias "sumpit ragu-ragu". Lebih baik berhenti dulu makan nasi, taurh mangkuk dan sumpit untuk mengamati lauk yang ingin disantap selanjutnya
Etika tentang Pemakaian Sumpit
Jika sedari kecil sudah dibiasakan memegang sumpit dengan benar, maka seterusnya akan dapat memegangnya dengan baik dan berkesan baik. Mungkin kalau tidak terbiasa, akan sulit untuk menggunakannya, namun teruslah berusaha! Di Jepang juga terdapat beragam etika tentang pemakaian sumpit. Misalnya, menusuk makanan dengan sumpit, memilih-milih makanan sambil memegang sumpit, serta memasukkan sumpit ke dalam mulut dan sebagainya adalah hal yang dinilai tidak sopan. Saat Meletakkan Peralatan Makan, Harus dengan Tenang.
Saat Meletakkan Peralatan Makan, Harus dengan Tenang
Meletakkan peralatan makan dengan mengeluarkan bunyi seenaknya adalah melanggar tata cara. Memukul peralatan makan dengan sumpit dan meletakkan peralatan makan sambil mengeluarkan bunyi tidak diperbolehkan.
Hati-hati dengan Volume Suara
Meskipun tergantung tempatnya, hindari mengeluarkan suara dengan volume besar tanpa memikirkan akibatnya kemudian. Restoran bukan hanya untuk kita sendiri, namun juga merupakan tempat umum yang juga digunakan oleh pengunjung yang lain, sehingga marilah bertenggang rasa dan saling menjaga perasaan satu sama lain.
Makan Soba dengan Diseruput, Tidak Apa-apa!
Makan sambil bersuara di beberapa tempat maupun negara sering dianggap tidak sopan, namun di Jepang, untuk makanan jenis mi, diperbolehkan untuk makan dengan cara diseruput dengan mengeluarkan suara. Khususnya mi soba, dengan menyeruputnya, dipercaya bahwa aroma mi soba akan lebih menyebar ke dalam mulut.
"Itadakimasu" dan "Gochisosama"
Adalah kebiasaan untuk menghargai makanan dengan mengucapkan salam saat sebelum dan sesudah makan. Dalam setiap makanan, terdapat roh, dan mengucap "Itadakimasu" dengan arti menerima roh dari makanan tersebut. "Gochisosama" diucapkan setelah selesai makan sebagai rasa terima kasih. Kebiasaan tersebut merupakan hal yang mendasar di Jepang. Apakah sebaiknya diucapkan atau tidak, tergantung kondisinya. Seperti di tempat yang sunyi atau saat sedang sendiri, meskipun tidak diucapkan secara lisan, ucapkanlah di dalam hati!
Semoga artikel ini bermanfaat yaaa :) Untuk Info lebih lanjut mengenai pembelajaran bahasa Jepang dapat menghubungi :
Admin : +6285266840608
Admin : +6285266101952
WEB : www.Bamboocyberschool.com
Instagram : Bamboocyberschool
Facebook : Bamboocyberschool
Kommentare