Amerika Serikat (AS) memperluas kebijakan pelarangan ekspor chip canggih dari Nvidia dan AMD untuk pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI). Kini, bukan cuma China yang diboikot tetapi juga negara-negara di Timur Tengah.
Dalam dokumen pengajuan peraturan, Nvidia mengatakan pelarangan ekspor ini spesifik untuk chip A100 dan H100 yang dirancang untuk pengembangan machine learning. Namun, Nvidia menegaskan pelarangan ini tak akan berpengaruh signifikan ke pendapatan perusahaan.
"Kami bekerja sama dengan pemerintah AS untuk mendiskusikan hal ini [dampak bisnis]," kata perwakilan Nvidia, dikutip dari Reuters, Sabtu (9/9/2023).
Hal serupa diungkap AMD yang merupakan kompetitor Nvidia. Kebijakan otoritas AS hanya akan menyasar chip tertentu dan tak memiliki dampak material yang membahayakan perusahaan.
Biasanya, pelarangan yang dilakukan AS memakai dalih untuk menjaga keamanan nasional. Alasan ini biasanya dilakukan untuk memboikot teknologi China dan akses negara tersebut ke teknologi buatan AS.
Namun, tak jelas apakah pelarangan ekspor chip canggih ke Timur Tengah juga didasari alasan serupa. Ada dugaan ini merupakan upaya AS untuk mempertahankan posisi sebagai pemain dominan dalam pengembangan AI.
Pasalnya, Timur Tengah juga mulai mengumbar rencananya untuk turut mengembangkan teknologi AI.
Comentários