29-01-2019 Siapa yang tidak tahu istilah Negeri Panda atau Negeri Tirai Bambu, China. Negara China atau Tionghoa memiliki tradisi dan kebudayaan yang menarik. Jumlah penduduk terpadat di dunia yaitu 147 orang per km persegi atau sekitar 1.37 miliar penduduk di China membuat tradisi dan kebudayaan semakin menguat. Apa saja sih, Yuk kita Bahas :
1.Kaligrafi China
Kaligrafi atau tulisan China adalah seni menulis tanda – tanda bahasa China. Kaligrafi ini telah muncul sejak abad ke-2 bertujuan untuk menyampaikan gagasan sekaligus menampilkan keindahan abstrak garis. Kaligrafi China dapat ditulis dengan menggunakan kuas dengan mengandalkan pergelangan tangan yang bergerak dengan luwes. Kuas yang digunakan terbuat dari bambu dan tinta untuk menuliskan huruf – huruf China yang penuh makna. Kaligrafi China atau huruf Mandarin bisa berasal dari gambar atau simbol. Misalnya, simbol matahari (ri) artinya matahari. Awalnya berupa gambar bulatan besar yang menggambarkan matahari dan titik di tengah sebagai inti matahari. Sedangkan untuk menulis sawah maka hurufnya yaitu (tian) artinya sawah. Bentuk huruf China yang berarti sawah terlihat mirip dengan petak – petak sawah.
2. Bahasa Mandarin
Bahasa nasional resmi China adalah bahasa Mandarin. Mandarin dalam bahasa Melayu memiliki arti menteri. Mandarin adalah sebutan untuk pembesar – pembesar China dari Dinasti Qing. Dinasti ini didirikan oleh suku Manchu, itu sebabnya pembesar – pembesar kekaisaran disebut sebagai Mandaren yang berarti “Pembesar Manchu”. Kemudian, sebutan Mandaren berevolusi sebagai Mandarin. Dan akhirnya, bahasa yang digunakan para pembesar Manchu disebut sebagai bahasa Mandarin. Sebenarnya, bahasa Mandarin berarti Beifanghua yang secara harfiah bermakna bahasa percakapan utara yang merupakan bagian dari dialek yang digunakan oleh sebagian besar masyarakat di bagian utara dan barat daya China. Itulah mengapa ada kalangan yang berpendapat bahwa bahasa Mandarin merupakan semacam dialek bukan bahasa. Saat ini, banyak orang yang mempelajari bahasa Mandarin mengingat bahasa ini sangat berguna dalam komunikasi perdagangan dengan masyarakat China.
2. Makanan China
Hampir di seluruh Negara di dunia mengenal masakan China yang mudah diterima oleh lidah setiap orang. Masakan China dikenal dengan bumbu yang sederhana namun memiliki rasa yang khas. Masakan China biasanya tidak memerlukan waktu memasak yang terlalu lama sehingga dapat dihidangkan dengan segera dengan rasa yang nikmat, misalnya cap cay, kwetiau, koloke dan sejenisnya. Cita rasa yang pas yaitu tidak terlalu pedas, terlalu asin atau terlalu manis membuat masakan China mudah diterima semua orang.
3. Makan Menggunakan Sumpit
Tata cara makan penduduk China lebih banyak menggunakan sumpik dibandingkan alat makan lainnya seperti sendok atau garpu. Maka tidak heran, jika setiap tahun sumpit diproduksi hingga lebih dari 45 miliar batang. Awalnya, sumpit diciptakan bangsa Tiongkok sejak 3000 – 5000 tahun yang lalu. Di dalam masyarakat Tionghoa atau China, tradisi makan bersama adalah kesempatan berkumpul sebagai sarana untuk mempererat tali persaudaraan antara sanak keluarga dan teman – teman. Itulah sebabnya, agar pertemuan menyenangkan maka penggunaan alat makan yang tajam harus dihindari. Sumpit berbentuk dua batang kayu sama panjang yang dipegang di antara jari – jari salah satu tangan.
Fungsi sumpit yaitu untuk menjepit dan memindahkan makanan dari piring satu ke piring lainnya, dari wadah ke wadah berikutnya atau memasukkan makanan ke dalam mulut. Bahan yang digunakan untuk membuat sumpit berasal dari bambu, logam, gading maupung plastik. Biasanya permukaan sumpit telah dihaluskan atau dilapis dengan bahan pelapis seperti pernis atau cat supaya tidak melukai mulut dan terlihat menarik. Sumpit yang paling sering digunakan di kalangan orang berada dan pejabat tinggi Tiongkok di masa lalu adalah sumpit gading. Sedangkan sumpit dari perak pernah digunakan di istana kaisar Tiongkok untuk mendeteksi racun yang dibubuhkan pada makanan. Saat makanan mengandung racun, maka sumpit akan berubah warna karena reaksi kimia dengan makanan yang diberi racun.
4. Cheongsam
Cheongsam adalah pakaian panjang untuk wanita yang ketat di badan atau memperlihatkan lekuk tubuh wanita. Cheongsam yang masih populer digunakan wanita China saat ini adalah gaun yang diciptakan pada tahun 1920-an dan merupakan gaya busana yang dipakai oleh wanita kalangan atas pada saat itu. Istilah “Cheongsam” yang berarti “pakaian panjang”, diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dari dialek Provinsi Guangdong (Canton) di Tiongkok, adapun daerah lainnya menyebut pakaian ini sebagai “Qipao”. Pakaian cheongsam sangat nyaman dan mudah dikenakan. Bentuk pakaian Cheongsam sangat cocok dengan bentuk tubuh wanita bangsa China dengan leher tinggi, lengkung leher baju tertutup, dan lengan baju bisa berukuran pendek, sedang maupun panjang.
5. Pakaian Putih untuk Berkabung
Jika umumnya orang berkabung mengenakan pakaian hitam, maka warga China menggunakan pakaian berkabung serba putih yang disebut “Hoo Lam”. Pakaian berkabung orang China terdiri dari pakaian serba putih dan topi putih yang terbuat dari kain blacu. Selain itu, dipasang Ha atau sejenis pita putih yang diikatkan di lengan kiri sebagai tanda berkabung. Warna putih merupakan kemurnian. Pemakaian pakaian berkabung bertujuan untuk meringankan penderitaan orang yang meninggal. Adapun bagi keluarga yang berkabung, dengan pakaian berwarna putih mereka akan mendapatkan hoki atau pengaruh baik. Karena semakin lama masa berkabung, maka semakin banyak hoki yang akan diterima.
6. Kalender China
Kalender China merupakan sistem penanggalan tertua di dunia. Hal ini semakin menguatkan bahwa China adalah negara yang telah memiliki peradaban sejak lama. Kalender China atau Imlek telah digunakan sejak abad ke-3 SM. Kalender China diciptakan Huang Di atau Maharaja Kuning yang memerintah pada tahun 2698 – 2599 SM. Kalender ini kemudian dikembangkan oleh banyak dinasti China dari China Kuno. Kemudian pada abad 104 SM di masa pemerintahan kaisar Wu dari Dinasti Han kalender ini disebut kalender Taichi yang merupakan kalender Vhina yang sama yang digunakan saat ini. Dalam kalender China, setiap tahunnya dinamai dengan nama binatang, misalnya tahun 2015 sebagai shio monyet sapi.
Ada 12 hewan dalam kalender China dan setiap 12 tahun siklus berulang. Orang China percaya bahwa nasib seseorang tergantung pada tahun orang tersebut dilahirkan, kepribadian mereka akan mengambil aspek binatang itu. Contoh shio Tikus merupakan orang yang lahir pada tahun: 1960, 1972, 1984, 1996, 2008. Orang yang memiliki shio tikus maka memiliki kepribadian yang menawan, licik, lucu, dan setia. Ia dapat melakukan bekerjasama yang menguntungkan dengan shio naga atau monyet, tetapi tidak dengan shio kuda.
Semoga artikel ini bermanfaat yaa
Untuk Info lebih lanjut mengenai pembelajaran bahasa China dapat menghubungi :
Admin : +6285266840608
Admin : +6285266101952
WEB : www.Bamboocyberschool.com
Instagram : Bamboocyberschool
Facebook : Bamboocyberschool
Fakta unik Negeri Tirai Bambu, China.
Comments