Provinsi di China akan memberikan warganya sejumlah uang jelang Tahun Baru Imlek. Tujuannya, agar mereka tak bepergian ke luar kota.
Hadirnya COVID-19 varian Omicron memang meresahkan masyarakat dunia. Saat ini, sejumlah negara mulai kembali waspada dengan lonjakan kasus karena varian itu lebih cepat menular.
China sebagai negara terpadat di dunia juga mulai mengambil kebijakan guna mencegah meledaknya kasus COVID-19 ini. Apalagi, menjelang Tahun Baru Imlek pada 1 Februari muncul kekhawatiran akan terjadi mobilitas besar-besaran.
Untuk mencegah hal itu terjadi, pemerintah Kota Dongguan di Provinsi Guangdong akan memberikan angpau kepada warga non-penduduk yang tinggal di sana. Kota Dongguan merupakan rumah bagi lebih dari 190.000 perusahaan industri yang warganya banyak berasal dari kota lain.
Baca juga: Capai Level COVID-19 Tertinggi, China Batalkan Penjualan Tiket Olimpiade
Besaran dana yang akan digelontorkan untuk angpau ini sebesar 500 juta yuan (sekitar Rp 1,1 miliar). Angpau ini akan dibagikan dalam bentuk voucher digital.
Sebelumnya, Kota Suzhou di Provinsi Jiangsu juga memberikan subsidi 500 yuan (Rp 1,1 juta) per orang untuk tetap tinggal di kota selama musim liburan.
Dilansir dari Global Times, Imlek memang identik dengan migrasi besar-besaran. Mirip seperti Idul Fitri di Indonesia, banyak orang yang ingin merayakan hari besar itu dengan kembali ke daerah asal dan berkumpul bersama keluarga. Selain itu, tempat-tempat wisata juga biasanya diserbu wisatawan.
Karena COVID-19 belum usai, berbagai provinsi dan kota di China, termasuk Beijing, Shanghai, dan Zhejiang telah mengeluarkan pemberitahuan yang mencegah penduduk bepergian. Mereka diimbau tetap tinggal di kota masing-masing saat Imlek.
Comments