28-02-2019 Bagi para penggemar Korea pasti kamu sudah tidak asing lagi ya dengan bahasa sehari-hari yang digunakan oleh masyarakat Korea, seperti misalnya kalimat sapaan annyeong haseyo yang sudah sangat akrab di telinga kita. Bahasa yang digunakan oleh orang Korea mempunyai tulisan yang disebut dengan Hangeul. Nah ternyata, bahasa Korea mempunyai sejarah yang cukup panjang lho smart buddies. Sebelum Hangeul diciptakan, bangsa Korea menggunakan bahasa China sebagai alat berkomunikasi sehari-hari. Namun, bahasa China dirasa sulit struktur hurufnya dan penggunaannya hanya didominasi oleh golongan tertentu, misalnya bangsawan.
Ternyata bahasa Hangeul mempunyai cerita pada awalnya loh, kita simak ya. Hangeul (한글; dibaca [ˈhɑːŋɡʊl] ( dengarkan)), atau Joseon-geul/Choson'gul (di Korea Utara) adalah alfabet yang digunakan untuk menulis Bahasa KoreaHangeul atau tulisan Korea. Bahasa Korea Hangeul diciptakan oleh seorang Raja Korea. Ia adalah raja ke empat dari Dinasti Joseon yang bernama Raja Agung Sejong. Pada saat itu, walaupun orang Korea sudah mempunyai bahasa lisan sendiri, mereka masih harus menggunakan abjad atau sistem tulis Cina. Namun, hanya keluarga kerajaan dan bangsawan saja yang mempunyai akses untuk belajar bahasa rumit tersebut. Sehingga masyarakat di luar golongan tersebut mengalami buta huruf.
Keunggulan Bahasa Hangeul Dari 6000 buah bahasa yang dituturkan di dunia saat ini, hanya 100 bahasa yang memiliki aksara mereka sendiri, salah satunya adalah Bahasa Korea yang menggunakan sistem penulisan Hangeul. Hangeul adalah satu-satunya aksara yang diciptakan oleh seorang individu berdasarkan teori dan maksud yang telah direncanakan dengan baik. Dibanding aksara bangsa lain, Hangeul tidak didasarkan pada suatu bahasa tulis atau meniru aksara lain, namun unik khas Korea. Lebih lagi, Hangeul merupakan sistem penulisan yang bersifat ilmiah, didasarkan pada pengetahuan kebahasaan yang mendalam dan asas-asas filosofis sehingga membuatnya praktis, mudah dipelajari, dan elok rupanya.
Raja Sejong percaya jika semakin banyak orang Korea yang bisa baca tulis, maka rakyatnya akan semakin makmur. Akhirnya pada tahun 1443, Raja Sejong membuat 24 abjad sederhana (14 huruf konsonan dan 10 huruf vokal) yang dapat langsung dipelajari oleh golongan manapun. Pada masa itu, bahasa baru tersebut disebarkan melalui lagu anak-anak, sehingga mudah untuk dimengerti oleh anak-anak dan golongan yang tidak berpendidikan.
Salah satu hal penting yang ada dalam bahasa Korea adalah sistem honorifik. Honorifik adalah bentuk pernyataan yang lebih sopan dan halus. Ungkapan ini biasanya digunakan untuk menunjukkan rasa hormat terhadap lawan bicara atau yang sedang dibicarakan. Dalam bahasa Korea, cara berbicara dan cara menyebut seseorang yang lebih tua atau dihormati akan berbeda dengan cara menyebut teman atau rekan sebaya.
Sistem honorifik dalam bahasa Korea memang cukup rumit. Hal ini dapat dilihat dari pengunaan kata kerja dan kosakata yang berbeda tergantung dengan orang yang terlibat atau yang diajak berkomunikasi. Ada tiga tingkatan yang paling utama dalam kesopanan berbahasa di Korea. Pertama yang berakhiran “nida”, menunjukkan rasa hormat yang paling formal dan paling sopan. Kedua yang berakhiran “a/o/yo”, menunjukkan rasa sopan dengan sedikit formal. Terakhir tipe ketiga yang tidak memiliki akhiran, dapat digunakan dalam percakapan santai.
Hari Hangeul diperingati secara nasional oleh masyarakat Korea setiap tahunnya. Di Korea Utara, hari Hangeul diperingati pada tanggal 15 Januari, sedangkan di Korea Selatan hari Hangeul diperingati pada tanggal 9 Oktober. Hunminjeongeum Haeryebon (Buku Panduan Bahasa Korea) saat ini juga telah mendapatkan pengakuan dari UNESCO dalam Memory of the World Register pada Oktober 1997 karena telah memberikan kontribusi besar untuk mengurangi buta huruf di Korea. UNESCO juga memberikan penghargaan terhadap orang dan organisasi yang membantu menurunkan tingkat buta huruf, yaitu King Sejong Award.
Wilayah-wilayah di Korea Selatan juga mempunyai dialeknya tersendiri yang sangat berbeda dengan bahasa nasional Korea. Bahasa yang digunakan oleh masyarakat di kota Seoul dianggap sebagai bahasa standar Korea. Namun, wilayah lain seperti Busan, Daegu, Jeju, dan lainnya menggunakan bahasa dan dialek masing-masing. Mirip seperti Indonesia ya. Semoga artikel ini bermanfaat yaaa :)
Untuk Info lebih lanjut mengenai pembelajaran bahasa Korea dapat menghubungi :
Admin : +6285266840608
Admin : +6285266101952
WEB : www.Bamboocyberschool.com
Instagram : Bamboocyberschool
Facebook : Bamboocyberschool
Comments