top of page

Begini Cara Taiwan Membuat Struktur Gedung yang Tahan Gempa

Usai Kota Hualien, Taiwan diguncang gempa bumi 7,4 magnitudo pada Rabu (5/4/2024), struktur gedung di negara tersebut menjadi perhatian dunia di samping jumlah korban terluka terus bertambah setiap harinya.


Hal ini dikarenakan getaran 7,4 magnitudo tersebut adalah gempa terbesar yang menimpa Taiwan selama 25 tahun terakhir. Bahkan dalam 24 jam, Taiwan dilanda lebih dari 300 gempa susulan yang berpengaruh pada bangunan-bangunan di dekat pusat gempa bumi dan sekitarnya. Namun yang terlihat justru sebagian besar bangunan tetap kokoh berdiri.



"Dan sebagian besar kematian (akibat gempa bumi) tampaknya disebabkan oleh longsoran batu dan batu-batu besar, bukan karena bangunan yang runtuh." direktur Global Resilience Institute di Northeastern University, Daniel Aldrich seperti yang dikutip dari The New York Times, Jumat (5/4/2024).



Menurut pantauan The New York Times, terdapat dua bangunan yang mengalami kerusakan paling parah, tetapi bagian atas tetap utuh sehingga warga bisa keluar dari jendela lantai atas.



Salah satu bangunan yang foto kerusakannya paling banyak tersebar di media adalah Gedung Uranus yang terbuat dari batu bata merah berbentuk bulat. Gedung ini berdiri di pinggir jalan dan setelah gempa bumi mengguncang, bangunannya miring 45 derajat karena lantai pertamanya runtuh.



Area di sekitar gedung Uranus ditutup untuk perbaikan setelah gempa di Taiwan Foto: via The New York Times


Pemerintah setempat langsung bergerak cepat untuk mencegah Gedung Uranus bertambah miring dengan menambahkan balok-balok beton berkaki tiga yang menyerupai potongan Lego raksasa di depan bangunan, kemudian mereka menumpuk tanah dan batu di atas balok-balok tersebut dengan menggunakan ekskavator sehari setelah gempa bumi terjadi yakni Kamis (4/4/2024).



Alasan Bangunan Taiwan Tetap Kokoh


Sama seperti Jepang, bencana alam seperti gempa bumi tidak dapat dihindari oleh Taiwan karena pulau tersebut terletak di banyak patahan aktif.



Mengetahui risiko tersebut, pemerintah Taiwan menerapkan peraturan bangunan yang cukup ketat dan mengedukasi masyarakat bagaimana cara menghadapi gempa bumi.



Aturan mengenai ketahanan terhadap gempa telah dimasukkan ke dalam peraturan bangunan Taiwan sejak tahun 1974. Isi aturan tersebut banyak terinspirasi dari pembelajaran dan solusi yang dilakukan negara lain dalam mengatasi kerugian akibat gempa bumi.



Taiwan sebelumnya pada 1999 sempat dilanda gempa Chi-Chi yang menewaskan lebih dari 2.400 dan 10.000 lainnya terluka. Usai kejadian ini, ribuan gedung dan rumah yang dibangun sebelum gempa ditinjau dan diperkuat.



Lalu setelah gempa lainnya terjadi di Hualien pada tahun 2018 terjadi, pemerintah kembali meninjau bangunan baru. Bahkan mereka mengeluarkan sebuah kode bangunan setiap selesai diperbaiki.



"Kami telah melakukan retrofit pada lebih dari 10.000 gedung sekolah dalam 20 tahun terakhir," kata Direktur Jenderal Pusat Penelitian Teknik Gempa Nasional di Taipei, Chung-Che Chou.



Bangunan yang diperbaiki agar lebih tahan terhadap gempa, tidak hanya pada bangunan milik pemerintah atau hunian, melainkan gedung tinggi milik swasta juga ditambahkan penyangga baja baru dan meningkatkan ukuran besar kolom dan balok.



Sebagai contoh gedung tinggi di Taiwan yang berhasil bertahan dari gempa bumi adalah gedung Taipei 101 yang sempat disebut sebagai gedung tertinggi di dunia pada 2004 dengan ketinggian 508 meter.



Pada struktur bangunan Taipei 101 terdapat Bola Peredam Angin atau Tuned Mass Damper (TMD). Bola ini berguna untuk mengurangi goyangan oleh angin kencang dan peredam goncangan gempa bumi agar menara setinggi itu tetap stabil.



Baca artikel detikproperti, "Begini Cara Taiwan Membuat Struktur Gedung yang Tahan Gempa" selengkapnya https://www.detik.com/properti/berita/d-7280189/begini-cara-taiwan-membuat-struktur-gedung-yang-tahan-gempa.



Postingan Terakhir

Lihat Semua

Opmerkingen


bottom of page