Bandara Internasional Kansai, Jepang yang dibangun di tengah laut, terancam tenggelam. Padahal, bandara itu amat sibuk dengan melayani 20 juta penumpang setiap tahunnya.
Dilansir dari Mirror, Selasa (5/12/2023) bandara yang berada di tengah Teluk Osaka, lepas Pulau Honshu, 38 km barat daya Stasiun Osaka itu perlahan-lahan tenggelam karena naiknya permukaan air laut. Selain itu, topan Jebi juga mengancam bandara tersebut.
Kini, Jepang harus mengakali atau menyiapkan langkah lanjutan. Sebab, bandara tersebut amat penting untuk keluar masuk penumpang. Selain itu, arsitektur dan teknologi modern juga sip.
Ya, pada 2016, lebih dari 26 juta penumpang naik turun di Bandara Kansai. Dengan jumlah penumpang tersebut, Bandara Kansai masuk dalam daftar 30 bandara tersibuk di Asia. Sebelumnya, pada 2001, bandara itu mendapatkan predikat dari American Society of Civil Engineers sebagai salah satu monumen teknik sipil milenium.
Bandara itu juga dibangun degan biaya fantastis, mencapai USD 20 miliar. Sebelum membangun bandara itu, Jepang menguruk laut dan membuat pulau kecil.
Secara keseluruhan, bangunan bandara itu disebut sebagai buah manis keajaiban teknik. Landasan pendaratan dan lepas landas utama Bandara Kansai ini hampir dua kali lipat panjangnya dibanding bandara lain di Jepang dengan panjang 4.000 meter.
Bandara dibangun mulai 1987 dan butuh waktu tujuh tahun untuk menyelesaikannya. Bandara itu dibangun ntuk mengurangi kepadatan aktivitas bandara di Bandara Internasional Osaka atau Bandara Itami.
Selain itu, lokasi pembangunan dilakukan dengan berkaca kepada protes warga soal kebisingan Bandara Internasional Tokyo Baru. Ya, Bandara Tokyo Baru yang dibangun di bagian pedesaan Prefektur Chiba dinilai mengganggu warga karena bising.
Makanya, jika bandara dibangun di lokasi terpencil, pesawat bisa datang dan pergi selama 24 jam tanpa memikirkan protes warga.
Baca artikel detikTravel, "Bandara di Jepang Ini Terancam Tenggelam" selengkapnya https://travel.detik.com/travel-news/d-7072904/bandara-di-jepang-ini-terancam-tenggelam.
Comments