top of page

Bahasa Mandarin, Bahasa Utama Penunjang Pekerjaan di Era globalisasi

-5/1/2019-

Disaat masa milenial ini, masa dimana segala kemampuan yang kita miliki sebagai modal untuk kita mencari pekerjaan yang kita inginkan dan tentunya dengan penghasilan yang menarik. Namun tidak dapat dipungkiri, bahwa kita dituntut untuk mahir dan menguasai beberapa softskill selain ditambah dengan tingkatan Pendidikan yang tinggi salah satunya adalah penguasaan beberapa Bahasa asing. Dengan kita menguasai beberapa Bahasa asing, maka kita memiliki nilai tambah serta layak untuk bersaing dimasa saat ini, Era Globalisasi.

Perkembangan zaman dan semakin banyaknya perusahaan asing diindonesia mau tak mau memaksa calon pencari kerja untuk mampu berbahasa asing dengan fasih serta terlatih. Dan salah satu Bahasa asing yang sangat diperlukan saat ini adalah Bahasa mandarin. Pasalnya kebanyakan perusahaan-perusahaan yang berkembang mencari karyawan dengan kriteria mampu berkomuniasi mengikuti ritme dan komuniasi dengan klien yang berkebangsaan nonindonesia. Dan tentunya setiap perusahaan ternama mempunyai kriteria dan melakukan seleksi sangat ketat saat sesi interview untuk mencari karyawan yang sangat berkompeten dan fasih dalam penguasaan Bahasa asing.


Ada jawaban dibalik pertanyaan pentingnya Bahasa mandarin di era globalisasi ini, alasannya sangat sederhana yaitu karena Bahasa mandarin sudah menjadi Bahasa universal yang digunakan dalam dunia teknologi, Pendidikan, politik, perdagangan dan lain sebagainya. Suka atau tidak suka Bahasa mandarin sudah sangat mendominasi berbagai aspek. Hampir semua electronic devices mempergunakan Bahasa mandarin. Dan sebagian besar negara-negara diasia juga menjadikan Bahasa mandarin sebagai Bahasa yang harus sangat mahir dikuasai selain Bahasa nasional mereka.


Banyak orang yang enggan belajar bahkan tak ingin belajar Bahasa mandarin karena merasa terlalu sulit untuk menguasai Bahasa tersebut. Beberapa kendala yang sering dihadapi ketika ingin belajar adalah salah satunya mengenai alfabet yang sulit dimengerti, apalagi alfabet yang digunakan sangatlah berbeda dengan alfabet yang digunakan oleh kebanyakan negara didunia. Namun jangan pesimis atau bahkan menyerah dahulu. Menurut www.accent.gg memang Bahasa mandarin memiliki 80.000 (delapan puluh ribu) kata, namun hanya sekitar 3.500 (tiga ribu lima ratus ) kata saja yang digunakan untuk percakapan sehari-hari.


Selain fakta itu, menurut studi yang dipelajari oleh www.accent.gg belajar Bahasa mandarin akan melatih otak kita untuk terus beraktivitas dan bekerja, sehingga otak kita tidak akan menjadi loyo dan sulit untuk berpikir. Dan tentunya banyak sekali keuntungan, apalagi bagi kita yang dimasa depan yang setelah menyelesaikan studinya dan ingin berbisnis atau menjadi CEO di perusahaan-perusaan besar. Sudah terbukti, Bahasa mandarin digunakan oleh orang sukses dan terkenal, agar dapat berkomunikasi dengan 873 juta orang lebih didunia ini. Sebut saja untuk beberapa orang yang mempunyai nama-nama besar diindonesia dengan kemampuan bahsa mandarin yang tentunya tidak diragukan, Mr. Ponijan Liauw Komunikator No.1 Indonesia, serta Pak Andrie Wongso, seorang motivator diindonesia. Keduanya tentu menguasai beberapa bahsa asing selain Bahasa Indonesia yang tentunya menjadi Bahasa nasional kita sehari-hari.


Banyak orang yang berpikir bahwa belajar Bahasa mandarin adalah sesuatu yang sangat membosankan dan tidak penting untuk masa depan. Paradigma yang terlanjur berkembang serta tertanam di masyarakat , bahwa yang paling penting asal sudah menguasai bahsa inggris dikatakan sudah cukup menjadi syarat softskill untuk kita bersaing dizaman Era Globalisasi ini. Dan hal ini merupakan pola pandang yang sangat teramat sempit, karena sejatinya banyak yang beranggapan bahwa belajar Bahasa mandarin didasari oleh kebutuhan, dalam kasus ini Bahasa mandarin telah menjadi salah satu trend Bahasa asing yang wajib dipelajari. Diperkirakan sekitar 25% dari total jumlah penduduk didunia ini merupakan penutur Bahasa mandarin. Dan atas dasar fakta inilah menjadikan Bahasa mandarin sebagai Bahasa internasional yang kedua dan jumlah ini lebih banyak daripada jumlah penutur Bahasa Arab, Rusia, Jepang bahkan Hindi.


Dan dizaman serba modern ini, tentunya sudah tidak sulit lagi untuk kita yang ingin belajar Bahasa mandarin. Kabar angin segar itu berhembus saat sejak era Presiden Gusdur ( K.H Abdulrahman wahid ) mencabut Impres No. 14/1967 dan menerbitkan Kepres No. 6/2000 yang memperbolehkan warga tionghua mengekspresikan kebudayaannya, termasuk kebebasan mempelajari Bahasa. Dan saat ini, banyak sekolah negeri maupun swasta yang berlomba-lomba menyediakan mata pelajaran Bahasa mandarin kepada siswa-siswa didik. Bahkan beberapa universitas lokal juga menyediakan jurusan sastra china/mandarin dengan gelar S1 Sarjana Sastra (S.S). Oleh karena itu tidak ada salahnya jika kita mempelajari Bahasa mandarin yang tentunya pasti akan digunakan oleh semakin banyak orang dimasa yang mendatang.

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page