Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia naik 0,07% dari US$ 396,16 miliar menjadi US$ 396,44 miliar atau sekitar Rp 6.092,64 triliun (kurs US$1= Rp 15.368). Kreditor utang dengan porsi terbesar yakni Singapura dan posisi kedua ditempati oleh Amerika Serikat (AS).
Pada Juli 2023, posisi ULN pemerintah tercatat sebesar US$ 193,2 miliar (Rp 2.969 triliun) atau secara tahunan tumbuh 4,1% (year on year/yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 2,8% (yoy). Perkembangan ULN tersebut antara lain dipengaruhi oleh penarikan pinjaman luar negeri untuk mendukung pembiayaan program dan proyek.
Sementara itu posisi utang luar negeri swasta pada Juli 2023 tercatat sebesar US$ 193,9 miliar (Rp 2.980 triliun) atau mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 5,9% (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 5,8% (yoy).
Rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) turun menjadi 29,2%, dari 29,3% pada bulan sebelumnya, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 87,8% dari total ULN.
Posisi ULN Indonesia mayoritas peminjamnya yakni pemerintah dan bank sentral sebesar US$ 202,54 miliar atau sebesar 51,09%. Sedangkan sisanya yakni 48,91% atau US$ 193,91 miliar merupakan peminjam dari pihak swasta yang terdiri dari lembaga keuangan maupun bukan lembaga keuangan.
Jika melihat porsi kreditor ULN Indonesia didominasi oleh Singapura yakni sebesar 14,17% dan dalam tiga bulan terakhir secara konsisten terus menurunkan porsi utangnya ke Indonesia dari US$ 57,58 miliar pada Mei dan menjadi US$ 56,2 miliar pada Juli.
Begitu pula dengan Jepang yang dalam tiga bulan terakhir terus menurunkan porsi utangnya dari US$ 23,07 miliar pada Mei dan pada Juli menjadi US$ 29,94 miliar.
Berbeda halnya dengan Amerika Serikat, China, dan Hongkong yang justru mengalami kenaikan jika dibandingkan periode Juni.
Pada Juli, porsi penyaluran utang AS ke Indonesia sebesar US$ 29,57 miliar atau naik 0,18% dari US$ 29,51 miliar pada Juni.
Hongkong pun semakin giat memberikan kredit utang ke Indonesia menjadi US$17,44 miliar pada Juli atau dengan kata lain naik 1,21% dari periode Juni yakni sebesar US$ 17,23 miliar.
China juga menambah porsi utangnya dan merupakan yang tertinggi sejak September 2022 atau selama 10 bulan terakhir, yakni menjadi sebesar US$ 21,21 miliar pada Juli.
sumber: https://www.cnbcindonesia.com/research/20230915131818-128-472768/as-china-saingan-kasih-utang-ke-ri-jepang-pilih-tahan-diri
Comments