(26/06/2019) Konnichiwa Minna-san! Bambooers, pasti tahu kan tanggal 1 Mei 2019 yang lalu merupakan salah satu hari bersejarah di Jepang? Untuk yang belum tahu, hari itu, jepang secara resmu memulai era kekaisaran baru yang bernama Reiwa. Era Heisei sebelumnya dipimpin oleh Kaisar Akihito sejak 8 Januari 1989 resmi berakhir pada tanggal 30 April 2019. Tahta kekaisaran dilanjutkan oleh sang putra sulung, Naruhito.
Rakyat Jepang menyambut pergantian era kekaisaran ini dengan sangat antusias dan meriah layaknya pergantian tahun baru. Waktu itu saya melihat di beberapa akun sosial media, mereka berkumpul di beberapa pusat keramaian seperti di Shibuya, Tokyo untuk menyaksikan pergantian era baru ini bersama-sama, Bambooers! Padahal malam itu sedang hujan, lho! Tapi tidak menghentikan semangat para warga Jepang untuk berkumpul. Mereka sampai repot-repot menggunakan payung-payung dan jas hujan!
Tulisan “Reiwa” juga terlihat dimana-mana. Meskipun sudah lewat dua minggu, euforia pergantian era baru ini masih terasa. Banyak author anime sampai merilis ucapan pergantian era ini contohnya Horikoshi Kohei.
Berikut fakta unik dibalik pergantian era kekaisaran baru Jepang- Reiwa.
1. Monarki tertua di dunia yangmasih turun-temurun berlangung
Berdasarkan catatan sejarah yang ada, monarki Jepang telah ada sejak awal abad ke-4 yang diperintah oleh Kaisar Ōjin. Akan tetapi, menurut satu legenda yang masih dipercaya oleh masyarakat Jepang, kekaisaran Jepang didirikan pada tahun 660 SM oleh Kaisar Jimmu. Kaisar Naruhito yang adalah kaisar ke-126 yang menduduki Chrysanthemum Throne (istilah singgasana/takhta kekaisaran Jepang).
2. Kaisar Naruhito adalah kaisar petama yang mendapat gelar sarjana dan sekaligus yang mengenyam pendidikan dari luar istana.
Tahun 1982, Kaisar Naruhito lulus dari Gakushuin University dengan gelar sarjana di bidang sejarah. Tahun 1983-1986, ia melanjutkan pendidikan di Merton College, Oxford University. Setelah kembali ke Jepang, ia melanjutkan kembali pendidikan di Gakushuin University dan berhasil mendapatkan gelar Master of Humanities.
3. Lamarannya pernah ditolak
Lamaran Kaisar Naruhito pernah ditolak tiga kali oleh Permaisuri Masako, sebelum akhirnya pertunangan mereka secara resmi diumumkan oleh pihak istana.
4. Reiwa memiliki dua makna yang berlawanan
Makna Reiwa yang diinterpretasikan oleh pemerintah Jepang adalah harmoni yang indah. Tetapi makna “rei” yang paling umum sebenarnya adalah perintah atau komando. Terkesan dingin dan kaku. Hmm...
5. Udara Heisei
Jangan kaget Bambooers, sebenarnya ini hanya kaleng kosong seukuran 300 ml yang diisi udara bebas sebelum era Heisei berakhir. Meskipun dijual dengan harga ¥1080 (sekitar Rp 142.000), souvenir ini banyak peminatnya, lho. Jadi, jika ada yang kangen dengan era Heisei bisa saja membuka kaleng ini dan menghirup udara didalamnya!
6. Warga berbondong-bondong menikah
Pergantian era kekaisaran baru rupanya juga dirayakan oleh ratusan pasangan yang mendaftarkan pernikahan mereka. Bahkan, ada kantor pelayanan kota yang masih buka sampai tengah malam akibat membludaknya pendaftaran.
7. Bayi-Bayi Heisei dan Reiwa
Ibu-ibu yang melahirkan menjelang pergantian era juga menjadi sorotan media. Karena, beda beberapa jam atau menit akan menentukan apakah akta lahir sang anak nanti tertulis heisei tahun ke-31 atau reiwa tahun ke-1.
Untuk penutup, seperti halnya di Indonesia, di Jepang pun jika ada acara nasional penting juga dirayakan dengan diskon besar-besaran di segala toko.
Okay, Bambooers sampai disini dulu untuk 7 fakta menarik dibalik pergantian era di Jepang yakni era Reiwa! Matta ne!!
Untuk Info lebih lanjut mengenai pembelajaran bahasa Jepang dapat menghubungi :
Admin : +6285210250877
Instagram : Bamboocyberschool
Facebook : Bamboocyberschool
Comments